
Dalam dunia politik yang kerap identik dengan kemewahan, kekuasaan, dan sorotan publik, kesederhanaan menjadi nilai yang langka. Namun, Anies Rasyid Baswedan, seorang akademisi, mantan Menteri Pendidikan, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, justru dikenal luas dengan gaya hidup yang bersahaja. Di tengah hingar-bingar politik nasional, kesederhanaan Anies menjadi karakter yang menonjol dan membedakannya dari banyak tokoh publik lainnya.
Akar Kesederhanaan dari Keluarga
Kesederhanaan Anies tak lahir begitu saja, melainkan tumbuh dari nilai-nilai keluarga. Ia dibesarkan dalam lingkungan akademis yang menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan keprihatinan sosial. Ayahnya, Rasyid Baswedan, adalah seorang dosen dan aktivis pendidikan. Sedangkan kakeknya, Abdurrahman Baswedan (AR Baswedan), adalah tokoh nasionalis, jurnalis, dan pejuang kemerdekaan yang dikenal rendah hati dan menjunjung prinsip.
Anies kecil diajarkan untuk tidak silau pada materi. Pendidikan, dedikasi, dan kepedulian sosial adalah warisan nilai yang terus ia bawa, bahkan ketika telah menjabat posisi tinggi di pemerintahan.
Gaya Hidup Sehari-hari
Meski pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta—jabatan strategis dan prestisius—gaya hidup Anies tetap sederhana. Ia tinggal di rumah pribadi yang sama di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rumah itu jauh dari kesan mewah; tidak berlapis marmer mahal atau pagar tinggi dengan penjagaan ketat seperti rumah pejabat pada umumnya.
Dalam berbagai kesempatan, Anies juga sering terlihat menyetir mobil sendiri, tanpa iring-iringan berlebihan. Bahkan setelah tidak menjabat, ia tetap terlihat menggunakan mobil pribadi biasa untuk menghadiri acara. Penampilannya pun kerap kasual; ia nyaman memakai kemeja polos, celana kain, dan sepatu pantofel sederhana.
Kesederhanaan ini bukan pencitraan dadakan. Banyak yang mencatat bahwa sejak masa mudanya, Anies memang hidup dengan prinsip efisiensi dan tidak berlebihan. Ia dikenal sebagai sosok yang tidak pernah menonjolkan status atau kekayaan.
Di Balik Jabatan Tinggi
Menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 hingga 2022, Anies mengelola anggaran triliunan rupiah setiap tahunnya. Namun, ia tetap menampilkan citra sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa. Ia sering turun langsung ke lapangan, menyapa warga tanpa jarak, bahkan duduk di warung sederhana atau berjalan kaki menyusuri gang sempit untuk berdialog dengan warga.
Anies juga dikenal menolak hal-hal yang terkesan berlebihan di lingkungan pemerintahannya. Misalnya, ia menegaskan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran, termasuk membatasi acara seremonial yang tidak berdampak langsung bagi masyarakat. Dalam berbagai pidato, ia sering menyelipkan pesan soal pentingnya hidup sederhana dan tidak silau pada jabatan atau kekuasaan.
Makanan Favorit yang Merakyat
Dalam beberapa wawancara, Anies menyebut makanan kesukaannya adalah yang sangat sederhana: nasi uduk, bubur ayam, dan nasi goreng tek-tek. Ia tidak memiliki selera makan yang mahal atau eksklusif. Bahkan, ia dikenal gemar mencicipi makanan kaki lima saat kunjungan ke berbagai wilayah Jakarta.
Hal ini seolah memperkuat kesan bahwa Anies bukan tipe pemimpin yang menjaga jarak dengan masyarakat kecil. Ia menyatu dengan rakyat dalam gaya hidup dan kebiasaan sehari-harinya.
Kesederhanaan sebagai Cerminan Kepemimpinan
Kesederhanaan Anies bukan hanya soal gaya hidup, tapi juga tercermin dalam caranya memimpin. Ia kerap menghindari retorika kosong dan memilih menyampaikan pesan yang substansial dengan bahasa yang mudah dipahami. Meskipun dikenal sebagai orator ulung, ia jarang menggunakan panggung untuk menyombongkan pencapaian. Sebaliknya, ia lebih suka menyampaikan narasi perubahan dan pentingnya keadilan sosial.
Dalam wawancara, Anies pernah mengatakan bahwa kesederhanaan adalah bentuk penghormatan terhadap amanah rakyat. Bagi dia, kekuasaan adalah alat untuk melayani, bukan untuk menikmati kemewahan pribadi.
Menginspirasi Generasi Muda
Gaya hidup sederhana Anies menjadi inspirasi, terutama bagi generasi muda yang tengah mencari teladan di tengah krisis integritas di banyak sektor. Di era media sosial yang penuh pamer gaya hidup dan kemewahan, Anies hadir dengan narasi berbeda: menjadi pemimpin bukan untuk menikmati fasilitas, tapi untuk memberi manfaat.
Kesederhanaannya juga menunjukkan bahwa politik tidak harus identik dengan kemegahan. Nilai, karakter, dan visi jauh lebih penting daripada simbol-simbol kekuasaan.
Dalam perjalanan kariernya, Anies Baswedan telah menduduki berbagai jabatan penting—dari rektor, menteri, hingga gubernur. Namun, satu hal yang tidak berubah adalah gaya hidupnya yang tetap bersahaja. Di tengah gempuran budaya konsumtif dan gaya hidup mewah di kalangan elite, kesederhanaan Anies menjadi cermin bahwa pemimpin besar tak harus hidup dalam kemewahan.
Sharing 18 Jul 2024
Hobi Mahal Miniatur Kereta Api Mencapai Puluhan Juta
Hobi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang dengan melakukan sesuatu yang disukai. Beberapa orang memiliki hobi yang unik dan mengasikkan,
Sharing 28 Okt 2024
Program dan Kegiatan PAFI Pulau Jiew
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Pulau Jiew adalah cabang dari organisasi profesi PAFI yang bertujuan mengembangkan bidang farmasi di Indonesia dan
Sharing 23 Jul 2021
Trik Menang Bermain Permainan Slot Online
Apakah anda termasuk orang yang gemar memainkan permainan slot online? Tetapi belum mengetahui bagaimana cara memenangkannya? Atau anda masih merasa
Kecantikan 7 Feb 2025
Tips Kulit Kencang dan Awet Muda
Setiap wanita ingin memiliki kulit wajah yang cerah, tampak muda serta kencang pastinya. Tetapi seiring dengan bertambahnya usia, elastisitas kulit cenderung
Kecantikan 31 Agu 2024
Gunakan Terapi untuk Bibir Menggelap dengan Bahan Rumahan
Perubahan warna atau kondisi bibir bisa menandakan bahwa bibir membutuhkan perawatan lebih. Warna bibir tidak cerah membuat kepercayaan diri pun menurun.
Tips Sukses 4 Jun 2025
Persaingan dalam ujian penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) semakin ketat setiap tahunnya. Oleh karena itu, penting bagi