
Perkara jodoh bisa cukup rumit dan penuh liku. Seseorang yang tadinya kamu kira akan menjadi jodohmu bisa tiba-tiba menjauh dan ternyata lepas dari genggamanmu. Dia yang kamu kira akan menjadi selamanya, ternyata hanya hadir sementara.
Menyikapi pria yang bukan jodohmu, kamu tak perlu membencinya. Tak perlu juga membenci dirimu sendiri yang mungkin sudah mencintai orang yang salah. Yang perlu kamu lakukan adalah berusaha untuk tetap tenang agar hati makin lapang untuk melupakannya.
1. Mengembalikan Fokus ke Diri Sendiri
Kalau sebelumnya fokusmu terpusat hanya pada satu pria, kini cobalah untuk mengembalikan fokus itu kepada dirimu sendiri. Berkonsentrasilah lagi untuk menghadirkan kebahagiaanmu. Kuatkan lagi rasa dan ragamu. Kalau bersedih, tak perlu harus sampai membuatmu terpuruk terlalu lama. Peluk kembali dirimu lebih erat dan fokuslah untuk merangkai kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya.
2. Melapangkan Hati
Dia yang bukan jodohmu tak perlu terus menerus diratapi. Mungkin kamu masih akan sesekali menangisinya, tetapi tak perlu menghabiskan semua waktumu untuk meratapi keadaan. Lapangkan hatimu. Luaskan hatimu menerima kenyataan yang ada. Dengan hati yang lebih lapang, kamu bisa lebih tenang untuk menyambut perubahan baru yang lebih baik dalam hidupmu.
3. Menata Ulang Ekspektasi
Kalau sebelumnya kamu punya ekspektasi bisa menghabiskan sisa hidupmu dengannya, kini saatnya untuk menata ulang ekspektasi tersebut. Hadirkan harapan baru yang lebih baik demi kebahagiaanmu. Mengutip buku Merawat Luka Batin, untuk mendapatkan kebahagiaan, kadang kita perlu belajar melepaskan sesuatu, yaitu harapan akan kesempurnaan. Ada rumus sederhana kebahagiaan, yaitu kebahagiaan adalah harapan dikurangi realitas. Lepaskan dia yang bukan jodohmu, dan fokuslah untuk meningkatkan kualitas hidupmu lebih baik lagi. Yakin saja seseorang yang lebih baik dan tepat akan hadir di waktu terindah untukmu.
4. Membuat Tujuan yang Lebih Besar
Konon untuk bisa melupakan seseorang kamu butuh orang yang baru. Namun, tak harus memaksakan diri untuk bertemu dan mencari orang baru kalau kamu masih belum siap. Cobalah untuk membuat tujuan hidup yang lebih bermakna lagi. Tetapkan batasan baru lalu buat tujuan baru soal hal-hal yang ingin kamu capai di masa depan dengan kekuatan dan kemampuan baru yang kamu punya.
5. Merawat Diri Lebih Baik
Cobalah untuk kembali tersenyum, setidaknya tersenyum untuk dirimu sendiri. Rawat diri dengan lebih baik lagi. Jaga pola makan dan pola hidup lebih sehat lagi. Saat kondisi tubuh dan mentalmu membaik, maka yakinlah kamu akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dan kebaikan dalam hidup.
Semoga hati yang terluka kini bisa segera sembuh, ya. Yakin saja cinta yang tepat pastinya akan datang di waktu yang tepat pula.
Kesehatan 17 Apr 2017
Gejala Penyakit Jantung yang Perlu di Waspadai dan Cara Pengobatannya
Gejala Penyakit Jantung yang Perlu di Waspadai dan Cara Pengobatannya -�Berbagai macam penelitian dilakukan untuk mengenali gejala awal seseorang terkena
Tips Sukses 26 Maret 2025
Meningkatkan Engagement di Media Sosial dengan Konten Interaktif
Dalam era digital saat ini, mendapatkan perhatian audiens di media sosial menjadi tantangan tersendiri. Banyak pengguna media sosial yang terus bergeser dari
Kesehatan 22 Agu 2022
Gejala Inkontinensia Urine dan Cara Mengatasinya
Pernahkan Anda sulit menahan buang kencing dan bahkan sampai mengompol? Mungkin saja kondisi ini disebabkan oleh masalah inkontinensia urine yang dapat
Sharing 21 Jun 2024
Inilah Sederet Manfaat Youtube Sebagai Alat Promosi Online Bagi UMKM
Youtube telah menjadi salah satu platform paling populer untuk membagikan konten video di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai tempat bagi pengguna untuk
Sharing 11 Maret 2025
Mengenal Produk Teknologi Inovatif yang Mengubah Kehidupan Modern
Sarlstarlight adalah situs resmi dari SARL Star Light, sebuah perusahaan yang menawarkan solusi teknologi inovatif untuk kehidupan modern. Perusahaan ini
Sharing 9 Okt 2024
Tips Sehat Memulai Pola Makan Bebas Gluten (Gluten-Free)
Pernah tidak melihat label “gluten-free” pada produk makanan? Tapi, apa sih itu gluten? Dan, kenapa ada makanan berlabel “gluten-free”?