Al Masoem
Inilah Etika Profesi Kefarmasian yang Harus Dipahami

Inilah Etika Profesi Kefarmasian yang Harus Dipahami

Admin
20 Jun 2024
Dibaca : 248x

Profesi farmasi atau apoteker adalah bagian penting di dunia pelayanan kesehatan. Apoteker membantu memastikan bahwa obat-obatan digunakan dengan cara yang paling aman dan efektif. Profesi ini berada di persimpangan antara kesehatan dan ritel, karena ada implikasi keuntungan yang diperoleh dari penjualan obat-obatan. Hal ini menimbulkan kemungkinan adanya komplikasi etika, sehingga dibutuhkan  pedomn yang kuat untuk mendasarkan keputusan yang menjunjung kewajiban moral dan kebajikan.

Etika adalah cabang filsafat yang membahas tentang nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika farmasi adalah cabang etika yang membahas tentang nilai dan norma moral yang berlaku bagi profesi farmasi.

Secara umum, etika farmasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem nilai dan norma moral yang mengatur perilaku profesional apoteker dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Etika farmasi bertujuan untuk melindungi kepentingan pasien, profesi farmasi, dan masyarakat.

Profesi kefarmasian mencakup apoteker, asisten apoteker, dan tenaga teknis kefarmasian. Apoteker adalah tenaga kefarmasian yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas dan mendalam di bidang farmasi. Apoteker juga harus lulus ujian kompetensi dan memiliki lisensi untuk menjalankan profesinya.

Banyak orang yang mengira bahwa apoteker adalah tenaga medis, tetapi sebenarnya tidak. Apoteker dan tenaga medis adalah dua profesi yang berbeda, meskipun keduanya termasuk dalam kategori tenaga kesehatan. Perbedaan utama antara apoteker dan tenaga medis adalah bahwa tenaga medis memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi biomedis, seperti penyuntikan, sedangkan tenaga kefarmasian tidak Sebagai profesi, seorang Apoteker memiliki karakteristik :

  • Telah mengucapkan, menghayati dan senantiasa mentaati sumpah/janji dan Kode Etik Apoteker Indonesia.
  • Selalu memelihara kompetensi melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi khusus dalam bidang kefarmasian.
  • Memahami dan memiliki seperangkat sikap yang mempengaruhi perilaku yang mementingkan klien, khususnya peduli terhadap kesehatan pasien.
  • Melaksanakan pekerjaan/praktik berdasarkan standar profesi, antara lain standar pelayanan dan sistem penjaminan mutu.
  • Mempunyai kewenangan profesi, sehingga untuk itu Apoteker harus bersedia memperoleh sanksi, sebagai konsekuensi dari hak mendapatkan surat izin kerja/praktik. Hal ini adalah untuk perlindungan terhadap hak klien.

Setidaknya ada empat prinsip-prinsip etika kefarmasian, yakni prinsip tanggung jawab, keadilan, otonomi, dan integritas moral. Berikut penjelasannya.

Prinsip tanggung jawab

Prinsip tanggung jawab adalah prinsip yang mengharuskan apoteker untuk bertindak secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan profesinya. 

Prinsip keadilan

Prinsip keadilan adalah prinsip yang mengharuskan apoteker untuk memberikan pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif kepada setiap penerima pelayanan

Prinsip otonomi

Prinsip otonomi adalah prinsip yang menghormati hak pasien untuk membuat keputusan sendiri tentang perawatan kesehatannya. Prinsip ini mengharuskan apoteker untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada pasien, sehingga pasien dapat membuat keputusan yang tepat tentang perawatannya.

Prinsip integritas moral

Prinsip integritas moral adalah prinsip yang mengharuskan apoteker untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku. Prinsip ini mencakup kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

Keempat prinsip etika kefarmasian tersebut merupakan pedoman bagi apoteker dalam menjalankan tugas dan profesinya. Apoteker harus menjunjung tinggi keempat prinsip tersebut agar dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang profesional dan berkualitas.

Pedoman etika harus mendasari setiap tindakan yang dilakukan apoteker sepanjang hari kerjanya, sedemikian rupa sehingga pengambilan keputusan etis menjadi kebiasaan apoteker dan keputusan yang optimal dibuat secara konsisten. Untuk berbagai informasi lainnya mengenai apoteker kunjungi https://pafipurwakartakota.org/.

Berita Terkait
Baca Juga:
Apakah Traditional Marketing Masih Berguna di Era Serba Digital?

Sharing 21 Jun 2024

Apakah Traditional Marketing Masih Berguna di Era Serba Digital?

Dalam era digital saat ini, banyak perusahaan terus berusaha menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan perkembangan teknologi. Namun, pertanyaan mendasar

Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing sebelum Diolah

Sharing 22 Jun 2023

Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing sebelum Diolah

Daging kambing memang punya bau atau aroma yang khas bahkan lebih tajam dari daging sapi. Ragam sajian dan menu lezat bisa dibuat dari daging kambing.

Tips Ampuh Mengatasi Stres agar Tak Berlarut-larut

Kesehatan 6 Okt 2023

Tips Ampuh Mengatasi Stres agar Tak Berlarut-larut

Meskipun normal, stres yang dirasakan secara berlarut-larut dapat berdampak buruk untuk kesejahteraan dan kesehatan tubuh manusia. Faktanya mengalami stres

Ini Obat Alami Kolesterol yang Bisa Dicoba

Kesehatan 26 Jun 2024

Ini Obat Alami Kolesterol yang Bisa Dicoba

Seseorang bisa berisiko mengalami  kolesterol tinggi jika memiliki berat badan berlebih atau kurang berolahraga. Jika sudah terlanjur mengalami kolesterol

Tips Membuat Sambal Tomat yang Enak

Sharing 22 Mei 2024

Tips Membuat Sambal Tomat yang Enak

Sambal tomat, dengan citarasa yang segar dan pedas, telah menjadi salah satu sambal yang paling dicari dalam hidangan Indonesia. Kelezatan sambal tomat

Apa Fungsi Hosting Murah untuk Bisnis Online?

Tips Sukses 4 Okt 2021

Apa Fungsi Hosting Murah untuk Bisnis Online?

Seiring dengan semakin berpengaruhnya peran internet dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, kemunculan bisnis online yang kian menjamur bukanlah hal yang

RajaKomen
Copyright © JalinKebersamaan.com 2024 - All rights reserved
Copyright © JalinKebersamaan.com 2024
All rights reserved