
Batu ginjal merupakan endapan mineral keras yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri hebat saat melewati saluran kemih. Dilansir dari Mayo Clinic, batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, dan asam urat, dibandingkan dengan cairan dalam urine yang dapat mengencerkannya.
Pada saat yang sama, urine mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, yang mana menciptakan area ideal bagi pembentukan batu ginjal. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Faktor genetik dan riwayat keluarga memainkan peran penting dalam hal ini. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami batu ginjal, risiko seseorang untuk terkena kondisi tersebut menjadi lebih tinggi.
Kurangnya asupan cairan atau dehidrasi juga dapat memicu pembentukan batu ginjal, karena urin yang terlalu terkonsentrasi memudahkan kristalisasi zat seperti kalsium, oksalat, dan asam urat. Diet yang tinggi protein, natrium, dan gula dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Obesitas juga dapat menengaruhi peningkatan risiko batu ginjal, bersama dengan kondisi medis tertentu, seperti asidosis tubular ginjal, sistinuria, dan hiperparatiroidisme. Selain itu, mengonsumsi suplemen dan obat-obatan yang berlebihan juga bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Penyakit batu ginjal perlu ditanggapi dengan serius. Berikut adalah cara mencegah batu ginjal yang dilansir dari laman Healthline.
Memenuhi kebtuhuan cairan adalah cara terbaik untuk mencegah risiko baru ginjal. Minum air yang cukup membantu menjaga produksi urin. Produksi urin yang cukup ini bisa mengurangi konsentrasi garam urine yang dapat menyebabkan pembentukan batu.
Disarankan untuk minum delapan gelas air putih per hari. Bagi Sahabat Fimela yang sering berolahraga, kebutuhan air harianmu mungkin bisa lebih dari dua liter. Intinya, sesuaikan dengan gaya hidupmu.
Jenis batu ginjal yang paling umum adalah batu kalsium oksalat, yang membuat banyak orang berpikir sebaiknya menghindari konsumsi kalsium. Padahal, persepsi ini justru keliru, lho. Diet rendah kalsium dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan risiko osteoporosis.
Untuk itu, sebaiknya perbanyak konsumsi makanan tinggi kalsium yang baik, seperti susu rendah lemak, keju rendah lemak, dan yogurt rendah lemak. Mengonsumsi suplemen kalsium bersama makanan dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.
Diet tinggi natrium atau garam dapat meningkatkan risiko batu ginjal kalsium. Konsumsi garam berlebih dalam urin dapat mencegah kalsium diserap kembali dari urin ke darah, meningkatkan kalsium dalam urin dan risiko batu ginjal. Mengurangi asupan garam membantu menjaga kadar kalsium dalam urin tetap rendah, sehingga menurunkan risiko batu ginjal.
Untuk mengurangi asupan natrium, disarankan untuk membaca label makanan dengan cermat. Terutama pada makanan olahan, sup kaleng, sayuran kaleng, daging olahan, saus, makanan yang mengandung monosodium glutamat, natrium nitrat, dan natrium bikarbonat.
Selain itu, batasi konsumsi makanan kaya oksalat, seperti bayam, cokelat, ubi jalar, kopi, bit, kacang tanah, produk kedelai, dan gandum. Jika tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya konsumsi juga makanan yang kaya protein. Mengonsumsi makanan kaya oksalat dan kalsium secara bersamaan dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal, karena oksalat dan kalsium berikatan di saluran pencernaan sebelum mencapai ginjal.
Jika ingin mencegah risiko batu ginjal, Sahabat Fimela perlu membatasi konsumsi protein hewani, seperti seperti daging sapi, unggas, ikan, dan daging babi. Makanan tinggi protein hewani bersifat asam dan dapat meningkatkan asam dalam urin. Tingkat asam urin yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal baik berupa batu asam urat maupun batu kalsium oksalat.
Vitamin C dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal melalui pembentukan oksalat dalam tubuh. Asam askorbat, bentuk vitamin C, dapat meningkatkan kadar oksalat dalam urine. Oksalat ini dapat berikatan dengan kalsium dan membentuk kristal yang menjadi dasar pembentukan batu ginjal.
Meskipun tidak semua orang berisiko, jika kamu memiliki riwayat batu ginjal atau faktor risiko lain, sebaiknya berhati-hati terhadap konsumsi vitamin C dosis tinggi. Penggunaan yang bijak dan konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu mencegah potensi risiko ini.
Tips 20 Jul 2024
Manfaat dan Tujuan Video Marketing Bagi Perusahaan
Video marketing telah menjadi strategi pemasaran yang tak terhindarkan bagi perusahaan modern. Dengan kemajuan teknologi digital, video marketing memberikan
Pendidikan 7 Des 2025
Bagaimana Prospek Karir Lulusan Teknik Industri di Kota Metropolitan?
Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan yang menjadi pusat bisnis dan jasa, bagaimana prospek karir lulusan Teknik Industri S1 dapat bersinar dan meraih posisi
Tips 25 Apr 2025
Jasa Share Konten Digital untuk Event Organizer dan Acara Online
Di era digital saat ini, keberadaan konten yang menarik dan berkualitas sangatlah penting, terutama bagi Event Organizer (EO) dalam menyelenggarakan acara
Sharing 27 Jun 2023
Tahapan Pekerjaan Arsitek dalam Mendesain Bangunan
Pengumpulan Informasi Tahapan Pengumpulan Informasi merupakan langkah awal yang penting dalam proses perencanaan dan desain arsitektur. Pada tahap ini,
Nasional 16 Maret 2025
Kompetensi ASN: Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Karier
Pengembangan karier ASN bukanlah hal yang mudah. ASN dihadapkan pada berbagai tantangan yang dapat menghambat peningkatan kompetensi dan mobilitas karier.
Tips 9 Feb 2022
Berbagai Keuntungan Menggunakan Shopee Food
Saat ini berbagai macam bisnis dapat dikembangkan secara mudah dan praktis melalui aplikasi online, salahsatunya adalah Shopee Food. Tentunya ada banyak